Kamis, 10 Maret 2011

Aliran Dalam Karate

Ada banyak aliran Karate di Jepang, dan sebagian dari aliran-aliran tersebut sudah masuk ke Indonesia.

Adapun ciri khas dan latar belakang dari berbagai aliran Karate yang termasuk dalam “4 besar JKF (Japan Karate Federation) ” adalah sebagai berikut:

1. Shotokan

Shoto adalah nama pena Gichin Funakoshi (Shoto=’Pine-waves’)
Kan dapat diartikan sebagai gedung/bangunan – sehingga shotokan dapat diterjemahkan sebagai Perguruan Funakoshi.
Gichin Funakoshi merupakan pelopor yang membawa ilmu karate dari Okinawa ke Jepang. Aliran Shotokan merupakan akumulasi dan standardisasi dari berbagai perguruan karate di Okinawa yang pernah dipelajari oleh Funakoshi. Berpegang pada konsep Ichigeki Hissatsu, yaitu satu gerakan dapat membunuh lawan. Shotokan menggunakan kuda-kuda yang rendah serta pukulan dan tangkisan yang keras. Gerakan Shotokan cenderung linear/frontal, sehingga praktisi Shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan.

Tambahan :
Shotokan memang berasal dr Funakoshi sensei setelah dia pindah ke Jepang. Namun yg dia bawa/pelajari tidak mewakili apa yg ada di Okinawa, hanya sebagian saja. Karena dia hanya belajar pada Okinawan Master di daerah Shuri-Tomari.
Dan setelah di bawa ke Jepang, byk teknik yg dikebiri agar tidak kontra dng beladiri yg sudah ada seperti sumo, jujutsu, nippon kenpo. Setelah Funakoshi wafat, terdapat clash antara murid dia kubu Nakayama (yg memboikot acara perabuan Funakoshi) & kubu Egami. Nakayama meneruskan JKA (dikenal sbg Shotokan) dan Egami meneruskan Shotokai.
Shotokan terdapat 26 Kata (rejecting Taikyoku (ada 3 seri) & Ten no Kata (ada 2 seri))
Shotokai mempertahankan 15 Kata yg memang diajarkan oleh Funakoshi (tidak menambahkan Kata baru)

2. Goju-ryu

Goju memiliki arti keras-lembut. Aliran ini memadukan teknik keras dan teknik lembut, dan merupakan salah satu perguruan karate tradisional di Okinawa yang memiliki sejarah yang panjang. Dengan meningkatnya popularitas Karate di Jepang (setelah masuknya Shotokan ke Jepang), aliran Goju ini dibawa ke Jepang oleh Chojun Miyagi. Miyagi memperbarui banyak teknik-teknik aliran ini menjadi aliran Goju-ryu yang sekarang, sehingga banyak orang yang menganggap Chojun Miyagi sebagai pendiri Goju-ryu. Berpegang pada konsep bahwa “dalam pertarungan yang sesungguhnya, kita harus bisa menerima dan membalas pukulan”. Sehinga Goju-ryu menekankan pada latihan SANCHIN atau pernapasan dasar, agar para praktisinya dapat memberikan pukulan yang dahsyat dan menerima pukulan dari lawan tanpa terluka. Goju-ryu menggunakan tangkisan yang bersifat circular serta senang melakukan pertarungan jarak rapat.

Tambahan :
Goju-ryu, nama ini disematkan pada kelompok latihan yg dipimpin oleh Miyagi Chojun setelah dia mendapat kabar dr murid2nya setelah mengikuti Festival karena ditanya dari aliran apa. Miyagi sensei menggunakan nama Goju berdasarkan pemahaman yg terdapat pada Bubishi dalam bab Kenpo Hakku mengenai teknik Keras & Lembut. Makanya nama Goju disematkan untuk kelompok dia. Mengenai SanChin, sanchin bukan pernapasan dasar, namun SanChin adalah tiga pertempuran untuk menuju sinkronisasi antara body, mind & spirit. Goju-ryu yg terdapat di Okinawa, berbeda dengan Goju-ryu yg terdapat di Jepang (Yamaguchi-ha).

3. Shito-ryu

Aliran Shito-ryu terkenal dengan keahlian bermain KATA, terbukti dari banyaknya KATA yang diajarkan di aliran Shito-ryu, yaitu ada 30 sampai 40 KATA, lebih banyak dari aliran lain. Namun yang tercatat di soke/di Jepang ada 111 kata beserta bunkainya. Sebagai perbandingan, Shotokan memiliki 25, Wado memiliki 17, Goju memiliki 12 KATA. Dalam pertarungan, ahli Karate Shito-ryu dapat menyesuaikan diri dengan kondisi, mereka bisa bertarung seperti Shotokan secara frontal, maupun dengan jarak rapat seperti Goju.

Tambahan :
Shito-ryu bukan dikenal sbg ahli memainkan kata (mentang2 kata yg ada di syllabus nya byk?). Namun, karena Mabuni sensei belajar dr 2 Okinawan Master: Higaonna Kanryo & Itosu Anko. Nama shito adalah gabungan dr nama kedua master itu. Dan mengapa kata dalam kelompok Shito itu byk? Karena Shito-ryu adalah kumpulnya dr bbrp praktisi seangkatan dr Mabuni, dan mendaftarkan kata2 apa aja yg mereka pelajari. Maka terkumpullah kata tersebut hingga ada byk.

4. Wado-ryu

Wado-ryu adalah aliran Karate yang unik karena berakar pada seni beladiri Shindo Yoshin-ryu Jujutsu, sebuah aliran beladiri Jepang yang memiliki teknik kuncian persendian dan lemparan. Sehingga Wado-ryu selain mengajarkan teknik Karate juga mengajarkan teknik kuncian persendian dan lemparan/bantingan Jujutsu. DIdalam pertarungan, ahli Wado-ryu menggunakan prinsip Jujutsu yaitu tidak mau mengadu tenaga secara frontal, lebih banyak menggunakan tangkisan yang bersifat mengalir (bukan tangkisan keras), dan terkadang menggunakan teknik Jujutsu seperti bantingan dan sapuan kaki untuk menjatuhkan lawan. Akan tetapi, dalam pertandingan FORKI dan JKF, para praktisi Wado-ryu juga mampu menyesuaikan diri dengan peraturan yang ada dan bertanding tanpa menggunakan jurus-jurus Jujutsu tersebut.

Tambahan :
Wado-ryu adalah gabungan antara Shotokan (jaman Funakoshi angkatan awal) dengan shindo yoshin-ryu jujutsu. Seperti halnya pada kelompok latihan dari Ryobukai. Cman Ryobukai tidak influenced by jujutsu. Slaen blajar sama Funakoshi, Otsuka juga belajar sama Motobu & Miyagi, maka terdapat bbrp kata yg juga dipakai oleh Shito dan Goju.
Sedangkan aliran Karate lain yang besar walaupun tidak termasuk dalam “4 besar JKF” antara lain adalah:

1. Kyokushin

Kyokushin tidak termasuk dalam 4 besar Japan Karatedo Federation. Akan tetapi, aliran ini sangat terkenal baik didalam maupun diluar Jepang, serta turut berjasa mempopulerkan Karate di seluruh dunia, terutama pada tahun 1970an. Aliran ini didirikan oleh Sosai Masutatsu Oyama. Nama Kyokushin mempunyai arti kebenaran tertinggi. Aliran ini menganut sistem Budo Karate, dimana praktisi-praktisinya dituntut untuk berani melakukan full-contact kumite, yakni tanpa pelindung, untuk mendalami arti yang sebenarnya dari seni bela diri karate serta melatih jiwa/semangat keprajuritan (budo). Aliran ini juga menerapkan hyakunin kumite (kumite 100 orang) sebagai ujian tertinggi, dimana karateka diuji melakukan 100 kumite berturut-turut tanpa kalah. Sosai Oyama sendiri telah melakukan kumite 300 orang. Adalah umum bagi praktisi aliran ini untuk melakukan 5-10 kumite berturut-turut.

Tambahan :
Kyokushin, didirikan oleh Oyama setelah dia belajar Shotokan karate pada Funakoshi sensei & belajar Goju-ryu pada So Nei Chu sensei & Yamaguchi sensei. Setelah dia berlatih 2 tahun di gunung, dia kembali ke kota dan mencoba kemampuannya kepada bbrp praktisi. Yg akhirnya dia mendirikan kelompok latihan yg bernama Oyama Dojo, kemudian beralih nama menjadi Kyokushin.

2. Shorin-ryu

Aliran ini adalah aliran Karate yang asli berasal dari Okinawa. Didirikan oleh Shoshin Nagamine yang didasarkan pada ajaran Yasutsune Anko Itosu, seorang guru Karate abad ke 19 yang juga adalah guru dari Gichin Funakoshi, pendiri Shotokan Karate. Dapat dimaklumi bahwa gerakan Shorin-ryu banyak persamaannya dengan Shotokan. Perbedaan yang mencolok adalah bahwa Shorin-ryu juga mengajarkan bermacam-macam senjata, seperti Nunchaku, Kama dan Rokushaku Bo.

Tambahan :
Shorin-ryu, bermakna hutan pinus. berasal dari daerah Shuri & Tomari. Pelopornya adalah Matsumura Sokon sensei. Itosu sensei hanya sbg penerusnya. Karakternya adalah serangan yg lurus cepat dan dng tangkisan yg memotong. Walopun Shorin ryu adalah Eyang perguruan yg dianut shotokan, namun pada Shotokan sudah byk terdapat perbedaan yg mencolok.

3. Uechi-ryu

Aliran ini adalah aliran Karate yang paling banyak menerima pengaruh dari beladiri China, karena pencipta aliran ini, Kanbun Uechi, belajar beladiri langsung di provinsi Fujian di China. Oleh karena itu, gerakan dari aliran Uechi-ryu Karate sangat mirip dengan Kungfu aliran Fujian, terutama aliran Baihequan (Bangau Putih).

Tambahan :
Uechi-ryu, kelompok latihan ini dipelopori oleh Uechi Kanbun sensei yg belajar sama Sushiwa. Dan dia meneruskan belajar Pangainoon (Hunggar) di china. Dan merupakan kungfu Tiger-Crane. Fokusnya terdapat pada teknik piercing, slashing, thrusting & iron body. Seperti pada Goju dng menerima serangan menggunakan teknik sirkular, namun rythm yg digunakan sedikit berbeda (Goju influence dr Bai He; White Crane)

(dirangkum dari berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar